Asal Kata Lempake bermula dari kata Lampaki ( Bahasa Banjar ) yang berarti pohon  bambu berukuran kecil   yang sering dipergunakan masyarakat sebagai Joran/kail untuk memancing ikan.

Pohon Lampaki  banyak tumbuh di sekitar aliran anak sungai karang Mumus yang saat ini dikenal Lempake Tepian , Belimau dan Lempake Jaya/Bedeng , Karena berevolusi / fonologi dengan Lidah para penduduk transmigran kata Lampaki melekat menjadi Lempake.

Kelurahan Lempake  pada awalnya merupakan bagian dari Desa Sungai Pinang Dalam sebagai wilayah satuan pemukiman  transmigrasi yang dimulai dengan didatangkan para transmigran, Hari Selasa Legi ,Tanggal 11 Bulan Agustus tahun 1970, berasal dari Kabupaten Magelang ( Program transmigrasi karena terkena dampak Bencana Alam  Letusan/Erupsi Gunung Merapi ) karena rumah para transmigran belum siap  untuk sementara waktu maka ditempatkanlah pada sebuah Bedeng / Barak / Lamin , Kelompok transmigran pertama berjumlah 19 KK dipimpin oleh ketua kelompok Bapak Sugeng ,sebulan kemudian Kelompok kedua dari Kabupaten yang sama didatangkan sebanyak 70 KK dipimpin ketua kelompok Bapak Harjo Wikarto kemudian secara bertahap disusul perserta transmigrasi lainnya baik dari Jawa tengah maupun berasal dari Jawa Timur yaitu:

Ø  Tahun 1971 kelompok transmigran berasal dari Magelang Jawa Tengah yang dipimpin oleh ketua rombongan bapak Kerto Diharjo yang ditempatkan di dusun Giri Rejo.

Ø  Tahun 1972 kelompok transmigran Spontan berasal dari kabupaten Jombang, Malang, lumajang , Jawa Timur yang dipimpin oleh ketua kelompok bapak Abdul Aziz yang ditempatkan di dusun Joyomulyo.

Ø  Tahun 1972 kelompok Transmigran berasal dari kabupaten Magelang Jawa Tengah yang dipimpin oleh ketua kelompok bapak Tarwono ditempatkan di dusun Purwodadi Gunung Kapur.

Ø  Tahun 1972 Kelompok Transmigran yang berasal dari Kabupaten Magelang Jawa Tengah yang dipimpin oleh ketua kelompok bapak Misbah ditempatkan di dusun Sidorejo saat ini masuk wilayah Sukorejo.

Ø  Tahun 1973 kelompok Transmigran yang berasal dari kabupaten Bojonegoro, Tulung Agung Jawa Timur yang dipimpin oleh ketua kelompok bapak Ahmad Sidekan ditempatkan di dusun Kebon Agung.

Ø  Tahun 1973 kelompok Transmigran berasal dari kabupaten Bondowoso Jawa Timur dipimpin oleh ketua kelompok bapak Syakur ditempatkan di dusun Sukosari saat ini masuk wilayah Sukorejo.

Ø  Tahun 1974 kelompok Transmigran berasal dari kabupaten Magelang Jawa Tengah  dipimpin oleh ketua kelompok bapak Singgih ditempatkan di dusun Talang Sari saat masuk wilayah kelurahan Tanah Merah

Ø  Tahun 1975 merupakan kelompok Transmigran terakhir yang berasal dari kabupaten Cilacap Jawa Tengah dipimpin oleh ketua kelompok bapak Mulyodiharjo, Kelompok Transmigran dari kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah dipimpin ketua kelompok bapak Ali Muhtar, Kelompk Tansmigran dari kabupaten Wonogiri Jawa Tengah dipimpin ketua kelompok bapak Sutarman, kelompok Transmigran dari Magelang Jawa Tengah dipimpin ketua kelompok bapak Sutrisno, kelompok Transmigran dari Kabupaten Demak dipimpin ketua kelompok bapak Muhrodi, kelompok Transmigran dari kabupaten Klaten Jawa Tengah dipimpin ketua Kelompok bapak Yatno Wardoyo, kelompok Transmigran dari kabupaten Pemalang Jawa Tengah dipimpin ketua kelompk bapak Muhklar , kesemua kelompok Transmigran ini ditempatkan didusun Purwosari saat ini masuk wilayah Kelurahan Tanah Merah.

Kedatangan/keberadaan penduduk transmigran sangat disambut baik oleh warga yang lebih dulu datang dengan harapan wilayah Lempake cepat ramai dan maju terutama bidang pertanian .

Dalam hubungan sosial kemasyarakatan warga transmigrasi sangat mudah bersosialisasi / berbaur dengan masyarakat lokal/kampung yang lebih dulu datang ( Banjar, Kutai, Dayak dan suku lainnya)  hal ini  terbukti banyak terjadi asimilasi dan alkulturasi di masyarakat.

Didalam Tata pemerintahan sejak proyek satuan pemukiman program transmigrasi mulai tahun 1970-1980 pembinaanya langsung oleh Departemen Transmigrasi, untuk selanjutnya pembinaan diserahkan ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Samarinda  dengan status Desa Lempake Persiapan  yang dipimpin kepala Desa Bapak Harjo Wikarto mulai Juni 1980 yang kemudian secara definitif , pada tanggal 1 Juni 1981 Desa Persiapan Lempake menjadi Desa Lempake yang dipimpin Seorang Kepala Desa dengan struktur dan perangkat  organisasi kewilayahan yang terdiri dari Kepala Dusun Lempake Jaya, Kepala Dusun Giri Rejo, Kepala Dusun Joyo Mulyo, Kepala Dusun Sukorejo, Kepala Dusun Kebon Agung, Kepala Dusun Talang Sari, dan Kepala Dusun Purwosari dengan perangkat ketua RW dan Ketua RT,

Selanjutnya dengan perkembangan pemerintahan Kota Samarinda , Desa Lempake statusnya menjadi Kelurahan Lempake pada bulan Juli tahun 1998 dipimpin seorang Lurah , Mengacu pada tingkat perkembangan penduduk yang  tinggi dan jangkauan pelayanan yang luas maka dengan peraturan Daerah No:01 tahun 2006 tentang pembentukan Kelurahan dalam wilayah Kota Samarinda, Kelurahan Lempake dimekarkan menjadi 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Lempake ( sebagai Kelurahan Induk ) dan Kelurahan Tanah Merah ( Sebagai kelurahan Pemekaran ).

Hingga saat ini Kelurahan Lempake telah mengalami pergantian kepemimpinan sebagi berikut :

 

1.    Kepala Desa Persiapan

  Harjo Wikarto                                     ( 1980 s / d 1981 )

2.    Kepala Desa  Abdul Aziz                 ( 1981 s / d 1993 )

3.    Kepala Desa Rameli                        ( 1993 s / d 1998 )

4.    Lurah Herwan Rifa’i                         ( 1998 s/ d 2001 )

5.    Lurah Suhartanto                             ( 2001 s / d 2005 )

6.    Lurah M. Ali Mansyur                      ( 2005 s / d 2010 )

7.    Lurah Joko                                          ( 2010 s / d 2014 )

8.    Lurah Nurharyanto                         ( 2014 s / d 2023 )

 

 

 



Selamat datang di Website Resmi Kelurahan Lempake
KEPUASAN MASYARAKAT ADALAH KEPUASAN KAMI, KAMI MELAYANI MASYARAKAT DENGAN SEPENUH HATI, KAMI MELAYANI MASYARAKAT DENGAN HATI-HATI, KAMI MELAYANI MASYARAKAT TIDAK SESUKA HATI, "SALAM PERUBAHAN, SAMARINDA SEBAGAI KOTA PUSAT PERADABAN